Jumat, 30 November 2012

Kura-kura Juara Nasional Ditawar Rp 30 Juta

Razto

MALANG - Kura-kura jenis astrochelys radiate (radiata) milik mahasiswa angkatan 2006 Fakultas Perikanan Unibraw, Kuntoro Adi Febrianto (24) banjir penawaran dari kolektor reptil setelah menang National Reptile Contest di Malang, Maret 2012 lalu.

Tawaran tertinggi yang pernah diterimanya mencapai Rp 30 juta. Tawaran itu datang dari kolektor asal Jakarta yang ingin memilikinya setelah melihat radiata milik Kuntoro dalam kontes tersebut. Tapi penawaran ini ditolak dengan halus Kuntoro.

Sebenarnya bila rela melepas radiata miliknya, dia akan mendapat untung besar. Saat ia membeli kura-kura berwarna perpaduan antara kuning, hitam, dan putih tiga tahun lalu, dia hanya mengeluarkan uang sekitar sekitar Rp 2,5 juta saja.

Kuntoro bersama razto, kura-kura Madagascar
Di pasaran harga bayi kura-kura asal Madagaskar itu biasa dijual seharga Rp 2,5 juta. Harga jual radiata dewasa ditentukan panjang tempurung bagian bawahnya. Rata-rata setiap centimeter tubuhnya dibandrol harga sebesar Rp 2 juta.

Setelah tiga tahun dipeliharanya, panjang tempurung bawah radiata miliknya sudah mencapai sekitar 17 centimeter. Jadi seharusnya dia bisa menjual seharga Rp 34 juta.

Bukan karena penawaran dibawah harga pasaran yang membuat Kuntoro enggan melepas radiata miliknya. Dia khawatir tidak bisa lagi mendapat radiata serupa setelah melepas miliknya.

Saat ini reptil yang biasa mencapai usia 188 tahun ini sulit didapatkan. Pemerintah Madagaskar menetapkan radiata termasuk salah satu binatang yang dilindungi. “Saya mendapatkan kura-kura ini dengan memesan ke teman saya,” kata Kuntoro, Kamis (21/6/2012).

Selain itu dia juga merasa sudah kenal dengan radiata yang biasa dipanggil ‘Razto’. Tidak jarang Kuntoro menyuapi Razto dengan pisang Berlin. Setelah makan pisang, Kuntoro langsung mengambil tutup toples warna biru. Tahu majikannya mengambil tutup toples warna biru, Razto langsung mendekat ke kaki Kuntoro. Ini menandakan sang tuan akan memberinya minum. Tidak lupa Kuntoro menaruh tisu di bagian belakang Razto.

“Saat minum, dia pasti kencing. Agar kencingnya tidak menyebar, di pantatnya diberi tisu,” tambahnya.

Rencananya Razto akan diikutkan dalam kontes tingkat nasional di Jogjakarta, 7-8 Juli nanti. Dia berharap Razto bisa menyabot gelar juara nasional kedua kalinya. Sebagaimana kontes nasional sebelumnya, dia yakin kriteria penilaian tidak jauh berbeda. Biasanya penilaian dilihat dari segi kesehatan dan ukuran tempurung sesuai umur.

Razto termasuk salah satu kura-kura koleksi milik Kuntoro. Di kamar kost seluas 3X3 meter itu, Kuntoro menyimpan 19 ekor kura-kura miliknya yang terdiri dari 14 jenis. Dari 14 jenis kura-kura tersebut, 10 jenis tidak ditemukan di Indonesia. Yaitu Radiata (Madagaskar), Egyptian tortoise (Mesir), Sulcata (Afrika Tengah), Mexican giant musk (Mexico), Chinese pond turtle (China), aligator snapping turtle (Amerika), Indian star (India), bauri (Amerika), Temple turtle (Thailand), dan common snapping turtle (Amerika).

“Beberapa jenis memang siap saya jual. Tapi kalau yang radiata, egyptian tortoise, dan mexican giant musk tidak akan saya jual. Kalau saya jual, saya kurang yakin bisa mendapat lagi,” terangnya.

Dikutip dari:  http://surabaya.tribunnews.com/2012/06/22/kura-kura-juara-nasional-ditawar-rp-30-juta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar