Jumat, 30 November 2012

Kura-kura Juara Nasional Ditawar Rp 30 Juta

Razto

MALANG - Kura-kura jenis astrochelys radiate (radiata) milik mahasiswa angkatan 2006 Fakultas Perikanan Unibraw, Kuntoro Adi Febrianto (24) banjir penawaran dari kolektor reptil setelah menang National Reptile Contest di Malang, Maret 2012 lalu.

Tawaran tertinggi yang pernah diterimanya mencapai Rp 30 juta. Tawaran itu datang dari kolektor asal Jakarta yang ingin memilikinya setelah melihat radiata milik Kuntoro dalam kontes tersebut. Tapi penawaran ini ditolak dengan halus Kuntoro.

Sebenarnya bila rela melepas radiata miliknya, dia akan mendapat untung besar. Saat ia membeli kura-kura berwarna perpaduan antara kuning, hitam, dan putih tiga tahun lalu, dia hanya mengeluarkan uang sekitar sekitar Rp 2,5 juta saja.

Kuntoro bersama razto, kura-kura Madagascar
Di pasaran harga bayi kura-kura asal Madagaskar itu biasa dijual seharga Rp 2,5 juta. Harga jual radiata dewasa ditentukan panjang tempurung bagian bawahnya. Rata-rata setiap centimeter tubuhnya dibandrol harga sebesar Rp 2 juta.

Setelah tiga tahun dipeliharanya, panjang tempurung bawah radiata miliknya sudah mencapai sekitar 17 centimeter. Jadi seharusnya dia bisa menjual seharga Rp 34 juta.

Bukan karena penawaran dibawah harga pasaran yang membuat Kuntoro enggan melepas radiata miliknya. Dia khawatir tidak bisa lagi mendapat radiata serupa setelah melepas miliknya.

Saat ini reptil yang biasa mencapai usia 188 tahun ini sulit didapatkan. Pemerintah Madagaskar menetapkan radiata termasuk salah satu binatang yang dilindungi. “Saya mendapatkan kura-kura ini dengan memesan ke teman saya,” kata Kuntoro, Kamis (21/6/2012).

Selain itu dia juga merasa sudah kenal dengan radiata yang biasa dipanggil ‘Razto’. Tidak jarang Kuntoro menyuapi Razto dengan pisang Berlin. Setelah makan pisang, Kuntoro langsung mengambil tutup toples warna biru. Tahu majikannya mengambil tutup toples warna biru, Razto langsung mendekat ke kaki Kuntoro. Ini menandakan sang tuan akan memberinya minum. Tidak lupa Kuntoro menaruh tisu di bagian belakang Razto.

“Saat minum, dia pasti kencing. Agar kencingnya tidak menyebar, di pantatnya diberi tisu,” tambahnya.

Rencananya Razto akan diikutkan dalam kontes tingkat nasional di Jogjakarta, 7-8 Juli nanti. Dia berharap Razto bisa menyabot gelar juara nasional kedua kalinya. Sebagaimana kontes nasional sebelumnya, dia yakin kriteria penilaian tidak jauh berbeda. Biasanya penilaian dilihat dari segi kesehatan dan ukuran tempurung sesuai umur.

Razto termasuk salah satu kura-kura koleksi milik Kuntoro. Di kamar kost seluas 3X3 meter itu, Kuntoro menyimpan 19 ekor kura-kura miliknya yang terdiri dari 14 jenis. Dari 14 jenis kura-kura tersebut, 10 jenis tidak ditemukan di Indonesia. Yaitu Radiata (Madagaskar), Egyptian tortoise (Mesir), Sulcata (Afrika Tengah), Mexican giant musk (Mexico), Chinese pond turtle (China), aligator snapping turtle (Amerika), Indian star (India), bauri (Amerika), Temple turtle (Thailand), dan common snapping turtle (Amerika).

“Beberapa jenis memang siap saya jual. Tapi kalau yang radiata, egyptian tortoise, dan mexican giant musk tidak akan saya jual. Kalau saya jual, saya kurang yakin bisa mendapat lagi,” terangnya.

Dikutip dari:  http://surabaya.tribunnews.com/2012/06/22/kura-kura-juara-nasional-ditawar-rp-30-juta

Kamis, 29 November 2012

Aligator Snapping Turtle (Macrochelys temminckii)

Aligator Snapping Turtle
 Sumber gambar: http://www.factsnfacts.com/turtles/snapping-turtle-facts/snapping-turtle.jpg
Aligator snapping adalah salah satu kura-kura air terbesar. Kura-kura ini adalah spesies tunggal dari genus Macrochelys. Kura-kura ini dikategorikan kura-kura full aquatik karena setelah menetas kura-kura ini akan masuk ke air dan tidak akan pernah kembali ke daratan, kecuali kura-kura betina hanya akan kembali kedaratan saat bertelur. Klasifikasi dari kura-kura ini sebagai berikut:

Kingdom: Animalia
Pilum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Testudines
Famili: Chelydridae
Genus: Macrochelys
Spesies: Macrochelys temminckii

DISTRIBUSI DAN PENYEBARAN
Kura-kura ini adalah kura-kura air tawar terbesar di Amerika Utara. Kura-kura biasa ditemukan terutama di perairan Amerika Tenggara dari Kawasan Texas Timur bagian timur sampai ke wilayah Florida, utara sampai tenggara Kansas, Missouri, Iowa bagian tenggara, sebelah barat Illinois, Indiana bagian selatan, sebelah barat Kentucky, dan sebelah timur Tennessee. Biasanya betina akan bersarang di lahan terbuka.
Karena perdagangan hewan peliharaan eksotis dan perusakan habitat aslinya kura-kura ini sekarang dianggap sebagai spesies yang terancam kepunahan.

DESKRIPSI
Kura-kura ini dapat dilihat dengan ciri-ciri mempunyai kepala yang besar dan berat serta mempunyai cangkang yang panjang dan tebal dengan tiga scute dorsal yang berukuran besar menjadikan sebuah penampilan dan kesan yang primitif. Kura-kura ini mempunyai warna abu-abu, coklat, hitam dan hijau zaitun yang biasanya ditutupi oleh ganggang yang tumbuh ditubuhnya.
Di Kansas pada tahun 1937 pernah ditemukan kura-kura ini dengan berat 183 kg walaupun laporan tersebut tidak terverifikasi kebenaranya. Kura-kura terbesar yang terverifikasi adalah seberat 133 kg yang berada di Sheed Aquarium Chicago. Kura-kura ini dapat melakukan perkembangbiakan pada saat mencapai berat sekitar 16 kg, dengan panjang kira-kira 38 cm. Walaupun begitu kura-kura ini akan terus tumbuh sepanjang hidup. Pada umumnya kura-kura aligator snapping dapat mencapai ukuran panjang kerapas sekitar 40-80-an cm dengan berat mencapai sekitar 68-80 kg.

MAKANAN
Kura-kura Aligator snapping bersifat karnivora. Pada saat masih muda sumber utama diperoleh dari memakan ikan-ikan kecil. Di alam, makanan kura-kura ini adalah ikan dan bangkai ikan, invertebrata, bangkai dan amfibi. Tapi kura-kura ini pernah diketahui juga memakan ular, anak buaya, dan kura-kura lainnya. Di penangkaran mereka dapat hampir mengkonsumsi segala jenis daging termasuk daging sapi, ayam, dan babi walaupun tidak baik jika dikonsumsi jangka panjang. Kura-kura ini tidak mau makan jika terkena suhu yang ekstrim.

REPRODUKSI DAN UMUR
Kura-kura ini mencapai kematangan seksual pada umur sekitar 12 tahun. Perkawinan berlangsung tahunan dari awal semi di selatan dan musim semi di utara. Sekitar 2 bulan kemudian betina bertelur. betina dapat bertelur hingga 10-50 telur. Jenis kelamin kura-kura ditentukan oleh suhu pada saat inkubasi. Sarang biasanya dibuat sekitar 50 meter dari tepian air, ini dilakukan untuk mencegah sarang tergenang dari air. Inkubasi berlangsung selama 100-140 hari, dan kemudian menetas sekitar awal musim gugur.
Meskipun rentang hidup kura-kura tersebut di alam liar tidak diketahui tetapi diyakini bahwa kura-kura ini dapat hidup selama 200 tahun. Tapi pada umumnya kura-kura ini dapat mencapai umur sekitar 80-120 tahun lebih. Sedangkan di dalam penangkaran kura-kura ini dapat hidup antar 20 sampai 70 tahun.

Rabu, 28 November 2012

Spesies Kura-Kura Langka update Tahun 2011


Sumber : Turtles in Trouble:The World’s 25+ Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles - 2011 (IUCN)

Selasa, 27 November 2012

Asian Forest Tortoise (Manouria emys)

Manouria emys
Kura-kura emys (Manouria emys), biasa disebut kura-kura kaki gajah atau dalam bahasa daerah biasa disebut baning/baneng  juga dikenal sebagai kura-kura coklat Asia, adalah spesies kura-kura ditemukan di India (Assam), Bangladesh, Myanmar, Thailand, Malaysia dan Indonesia (Sumatera, Kalimantan).
Kura-kura emys merupakan kura-kura daratan terbesar di Asia, emys dapat tumbuh hingga mencapai panjang sekitar 80cm dengan berat sekitar 37 kilogram. Di Indonesia, kura kura Emys tersebar dari Sumatera hingga Kalimantan.

Kerajaan        : Animalia
Filum             : Chordata
Kelas             : Reptilia
Order             : Testudines
Keluarga        : Testudinidae
Genus            : Manouria
Spesies          : Manouria emys

TINGKAH LAKU
Di indonesia kura-kura baning/emys mempunyai habitat alami di hutan Sumatera dan Kalimantan pada daerah perbukitan yang memiliki suhu udara cenderung dingin.  hal ini menyebabkan emys sangat menyukai kelembaban.
Kebiasan hidup emys di alam liar biasanya menggunakan kaki belakangnya untuk menggali lubang atau bersembunyi dibawah lubang atau dedaunan untuk menghindari sinar matahari.
Apabila kita memelihara emys sangat disarankan untuk memberikan tempat berlindung dari sinar matahari . Karena sinar matahari langsung dapat menyebabkan dehidrasi dan akibat yang paling fatal adalah kematian.
Kura-kura darat terbesar Asia ini di alam liar juga aktif di sore hari hingga malam hari,  biasanya keluar untuk mencari makan.

DESKRIPSI 
Kura-kura darat terbesar Asia ini termasuk dalam genus Manouria, kura-kura hutan Asia (Manouria emys). Nama umum lainnya termasuk kura-kura coklat Asia, kura-kura gunung Burma dan kura-kura coklat Burma sedangkan dalam bahasa daerah biasa disebut Baning coklat (Kalimantan) atau Baneng (Aceh) . Dua subspesies saat ini diakui Manouria e. emys (Schlegel dan Muller, 1844) dan M. e. phayrei (Blyth, 1853). Emys yang tersebar di hutan sumatera dan kalimantan adalah jenis Manouria emys.

ANATOMI DAN MORFOLOGI
Dada scute Manoria emys
 Kura-kura ini mempunyai ciri-ciri fisik sebagai berikut:
  • Mempunyai karapas umumnya berwarna terang ke warna coklat gelap.
  • Scutes pektoral memperpanjang setengah halan ke garis tengah plastron.
  • Agak cekung pada tepi scutes.
  • Cangkang dapat mencapai panjang hingga 50 cm lebih. 
Kura-kura ini mempunyai dimorfisme seksual. Perbedaan kura-kura jantan dan betina dapat dilihat dari bentuk fisiknya. Kura-kura emys jantan cenderung memiliki ekor yang lebih panjang dari emys betina. Pada kura-kura jantan ditemui juga kelung plastra yang berfungsi untuk mempermudah saat kawin.

MAKANAN
Di alam liar kura-kura ini memakan rumput dan buah-buahan yang jatuh ke tanah. Jadi pada saat kura-kura ini dipelihara kita dapat memberikan berbagai macam buah-buahan, misalnya: tomat, wortel, pepaya, pisang, dan timun. Selain buah-buahan sayuran yang dapat diberikan misalnya: sawi, kol, daun talas, dan daun tanaman air seperti daun teratai.

HABITAT DAN EKOLOGI
Kura-kura ini hidup di hutan hujan tropis pada daerah perbukitan dan pegunungan yang memiliki suhu rendah.

PERSEBARAN
Di Indonesia kura-kura ini tersebar di hutan Sumatera hingga hutan Kalimantan. Kura-kura kaki gajah ini juga tersebar di negara asia lainnya seperti India (Assam), Bangladesh, Myanmar, Thailand, dan juga Malaysia.

PERBEDAAN KURA-KURA JANTAN DAN BETINA
  •  Kura-kura jantan memiliki pastron yang cekung sedangkan pada betina datar (jadi bentuk plastron ini mempermudah jantan untuk menaiki betina dalam melakukan perkawinan). Perlu juga kita ketahui kura-kura ini ditutupi oleh cangkang keras yang berguna untuk berlindung. Bagian cangkang terdiri atas 2 jenis yaitu bagian atas yang disebut cangkang dan bagian bawah yang disebut plastron.
  • Ekor kura-kura jantan lebih panjang dengan bagian pangkal yang besar, sedangkan ekor kura-kura betina cenderung pendek dengan pangkal yang kecil.
  • Kura-kura jantan biasanya memiliki kuku yang panjang dibandingkan dengan kura-kura betina. Fungsinya dalam perkawinan kura-kura jantan akan mencengkeram cangkang betina menggunakan kuku-kukunya.
  • Pada kura-kura dewasa bisa kita bedakan dengan menekan bagian plastron di bawah ekor dengan cara perlahan dan berulang ulang. Jika keluar hemipenis bisa dipastikan kura-kura tersebut berkelamin jantan.
  • Pada umumnya kura-kura jantan akan mengikuti kemana betina berjalan pada musim kawin. Jadi bisa dipastikan bahwa kura-kura yang diikuti berjenis kelamin betina dan kura-kura yang mengikuti berjenis kelamin jantan.   
 

Terima kasih kepada Saudara Jeffy Harahap yang telah membantu menyumbangkan tulisannya untuk kemajuan blog ini terimakasih. ^_^

Red-Eared Slider Turtle (Trachemys scripta elegans)

Red-Eared Slider Turtle

Kura-Kura red-eared slider ini biasanya juga disingkat RES atau kura-kura Brasil merupakan kura-kura yang paling umum kita temui di petshop. Kura-kura ini adalah kura-kura semi aquatik yang artinya kura-kura ini membutuhkan air dan daratan untuk hidup. Kura-kura ini merupakan keluarga dari Emididae. Nama red-eared slider didapat dari warna merah yang berada dekat disekitar kedua sisi telinga, sedangkan slider didapat dari kemampuan kura-kura ini dari bebatuan atau kayu ke dalam air dengan cepat. Klasifikasi kura-kura RES sebagai berikut:

Kingdom: Animalia
Pilum: Chordata
Kelas: Reptilia
Subkelas: Anapsida
Ordo: Testudines
Famili: Emydidae
Genus: Trachemys
Spesies: Trachemys scripta
 Subspecies: Trachemys scripta elegans

TINGKAH LAKU
Kura-kura RES ini senang berjemur dibawah sinar matahari. Kura-kura ini hanya pergi kedaratan pada saat berjemur dan bertelur. Pada saat berjemur mereka akan langsung meluncur ke air jika dirasa ada bahaya atau predator yang mendekat. Kura-kura ini sangat pandai dan lincah berenang saat mereka mengejar mangsa.
Kura-kura ini tidak mempunyai air liur seperti pada kebanyakan kura-kura air lainnya sehingga mereka harus makan pada saat berada di dalam air.

DESKRIPSI
Sumber : http://www.trustedpartner.com/images/library/000087/chelonian-poster-big.jpg
Kura-kura RES betina mempunyai ukuran lebih besar dibandingkan dengan kura-kura jantan sekitar 25 sampai 33 cm, sedangkan ukuran jantan hanya 20 sampai 25 cm. Garis merah pada sisi kepala membedakan kura-kura ini dengan kura-kura spesies lain yang ada di Amerika Utara. Karapas oval dan rata terutama pada kura-kura jantan dan mempunyai scute bagian belakang yang berlekuk. Karapas biasanya mempunyai warna dasar hijau gelap dengan corak warna hijau yang lebih terang sampai warna hijau kekuning-kuningan. Plastron berwarna kuning gelap dengan corak yang abstrak pada bagian pusat scute. Kepala, kaki, dan ekor mempunyai warna hijau dengan corak kuning yang tidak teratur.
Ada beberapa dimorfisme pada kura-kura ini. Pada umumnya ukuran kura-kura betina lebih besar dibandingkan dengan kura-kura jantan tetapi jantan mempunyai ekor yang lebih panjang dan tebal. Kura-kura jantan juga mempunyai cakar yang memanjang yang digunakan untuk memegang betina saat melakukan perkawinan. Pada betina biasanya mempunyai kloaka yang berada pada tepi belakang karapas, sementar jantan mempunyai kloaka pada tepi belakang luar karapas. Pada jantan yang tua biasanya timbul pigmen hitam dan warna berubah menjadi hijau gelap keabu-abuan. Garis merah pada sisi kepala menghilang atau hilang.

MAKANAN
Kura-kura ini termasuk omivora atau pemakan segala. Pada alam liar kura-kura ini biasa menyantap ikan, lobster air tawar, bangkai, kecebong, siput, jangkrik, mealworm, cacing lilin, serangga air, dan berbagai jenis tumbuhan air. Sebagai hewan peliharaan, kura-kura ini harus diberi makanan yang bervariasi misalnya cacing, sayur-sayuran, pelet, dan makanan alami lainnya. Untuk suplemen juga bisa diberikan kalsium dan vitamin yang dimasukkan kedalam makanan khususnya pada saat masih muda. Kura-kura muda cenderung lebih bersifat karnivora dari pada kura-kura dewasa, hal tersebut untuk mendapatkan lebih banyak protein hewani yang sangat berguna untuk pertumbuhan kura-kura muda dan akan semakin cenderung bersifat herbivora saat kura-kura tersebut semakin dewasa. Sesekali kura-kura ini dapat diberi pakan berupa ikan, mentimun atau tomat.

HABITAT DAN EKOLOGI
Pada habitat liarnya kura-kura ini biasa hidup di perairan dangkal dan tenang serta terdapat banyak sinar matahari dan vegetasi yang melimpah. Di Eropa kura-kura ini bersifat oportunistik yang sering menempati perairan-perairan yang dekat dengan tempat tinggal manusia dan juga tempat-tempat rekreasi.

PERSEBARAN
Kura-kura ini sebenarnya berasal dari Amerika dan persebaran alami dari Amerika bagian timur sampai tengah. Saat ini kura-kura tersebut hidup liar di negara bagian dari Amerika Serikat (Arizona, California, Hawaii Kepulauan, timur laut Serikat), Guadeloupe (Prancis)Portugal: luas, terutama di selatan, Spanyol, Prancis, Italia, Slovenia, Yunani, Austria, Jerman, Swiss, Belanda, Turki, Israel, Afrika Selatan, Taiwan, Thailand, Kamboja, Indonesia, dan Australia.

Senin, 26 November 2012

Aldabra "Giant" Tortoise (Geochelone gigantea)

Geochelone gigantea

Kura-kura Aldabra adalah salah satu kura-kura terbesar di dunia. Kura-kura ini hidup di kepulaua Aldabra. Kura-kura ini dapat tumbuh hingga lebih dari 1.5 meter dan dapat berumur hingga mencapai 200-an tahun. berikut klasifikasinya:

Kingdom : Animalia
Pilum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Subordo : Cryptodira
Superfamili : Testudinoidea
Famili : Testudinidae
Genus : Geochelone
Spesies : Geochelone gigantea

ANATOMI DAN MORFOLOGI
Kura-kura aldabra mempunya warna karapas berwarna coklat kehitam-hitaman dengan dome yang tinggi. Memiliki kaki yang besar dan kekar untuk menopang tubuhnya yang sangat berat. Kura-kura ini mempunyai leher yang sangat panjang digunakan untuk meraih cabang dan ranting pohon sampai ketinggian 1 meter lebih dari tanah.
Kura-kura ini mempunyai ukuran yang mirip dengan kura-kura galapagos. Kura-kura ini dapat mencapai ukuran karapas hingga 1.5 meter dengan berat hingga 300 kg. Ukuran jantan jauh lebih besar daripada betina.

PERSEBARAN
Populasi utama dari kura-kura ini ada di pulau Atol Aldabra. Ditempat tersebut dilindungi dari pengaruh manusia dan merupakan rumah bagi sekitar 100 ribu kura-kura raksasa tersebut. Populasi lain terisolasi di pulau Changuu, dekat Zanzibar dan populasi lain yang ada di taman konservasi di Mauritius dan Rodrigues. Kura-kura ini pada habitat aslinya menempati sejumlah kawasan padang rumput, semak belukar yang rendah, hutan bakau, dan bukit pasir pantai.

KEBIASAAN MAKAN
Kura-kura ini termasuk herbivora yang makanannya antara lain rumput, daun, dan batang kayu tanaman, namun sesekali memakan invertebrata kecil dan bangkai, bahkan memakan tubuh kura-kura yang mati lainnya. Dalam penangkaran, kura-kura Aldabra raksasa dikenal untuk menikmati buah-buahan seperti apel dan pisang serta sayuran pelet terkompresi.
Untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh sebagian besar didapatkan dari kandungan air yang ada dalam makanannya.
Ada dua spesimen yang berbeda dari kura-kura aldabra yaitu: kura-kura yang hidup didataran rendah memiliki kubah tempurung yang tinggi, sedangkan kura-kura yang hidup di dataran tinggi mempunyai kubah tempurung yang lebih rendah.

PERKEMBANGBIAKAN
Kura-kura aldabra berkembang biak pada bulan Februari sampai Mei yang dapat menghasilkan sekitar 9 sampai 25 telor. Telur tersebut ditimbun pada kedalaman yang dangkal pada tanah yang kering. Biasanya kurang dari setengah dari telur mereka yang menetas. Setelah inkubasi selama sekitar 8 bulan telur tersebut kemudian menetas antara bulan Oktober sampai Desember.

Istilah-istilah dalam Dunia Kura-kura

sumber : http://reptilis.net

Dalam dunia hewan Kura-kura terdapat banyak sekali istilah-istilah yang cepat atau lambat sangat membantu bila kita ketahui. Istilah-istilah tersebut secara global digunakan oleh para hobbyist, pembeli, penjual, peternak, dll.
Karena keaneka ragaman spesies kura-kura maka penyebutan jenis kura-kura biasanya menggunakan nama latin.

Bahasa kura-kura berikut sering digunakan di manapun :
  • albino - Kekurangan pigmen pada kulit. Warna merah muda berasal dari warna darah. Umumnya kura-kura berwarna putih dan bermata merah.
  • ambient temperature - Temperatur secara umum dalam perawatan.
  • anterior - Berhubungan dengan bagian depan atau ujung kepala.
  • anterioventral - Berhubungan dengan bagian depan pada permukaan bagian bawah.
  • anus / kloaka - organ pada bagian ekor yang berfungsi untuk pembuangan maupun kopulasi
  • Aquatic - Kura-kura -hewan- yang hidup di air
  • arboreal - Hidup di pohon atau semak.
  • autotomy - The voluntary shedding of the body parts of animals, usually in defense. Autotomy of the tail is common in many lizards.
  • Carapace - Tempurung bertulang atau yang memiliki permukaan yang keras, sebagai pelindung sebagian atau semua organ hewan. Bagian atas kura-kura.
  • Karnivore - Animals who hunt and eat other animals; meat eater.
  • casque - The head or crest of an animal
  • CB - Captive Bred. Kura-kura hasil ternakan.
  • chelonians - berhubungan dengan kura-kura air dan darat.
  • cloaca - kloaka. organ pada bagian ekor yang berfungsi untuk pembuangan maupun kopulasi.
  • cranial - berhubungan dengan bagian atas kepala.
  • crepuscular - Aktif pada waktu senja maupun subuh.
  • cryptic coloration - Patterning or color to camouflage or conceal.
  • dewlap - The flap of skin on the throat of some lizards; like iguanas and anoles.
  • dichromatism - Color differences between individuals of the same species.
  • dimorphism - Any of the various differences between individuals of the same species; like color and size. Often sex-related differences.
  • diurnal - Active during the day.
  • DOB - Date Of Birth. Tanggal seekor kura-kura menetas.
  • dorsal - Pertains to the back or upper surface.
  • dorsolateral - Pertains to the upper sides.
  • dorsolateral ridge/fold - A glandular ridge on the upper sides of certain frogs.
  • dorsum - The upper surface.
  • ecology - Scientific study of the interations of organisms and their environment.
  • ectothermic - An animal that cannot regulate its own body temperature, rather it's regulated by the environment, so they often bask for heat, burrow, and hibernate.
  • endemic - Indigenous to a specific region or area.
  • estivation - Similar to hibernation, some herptiles will bury themselves and remain dormant when the climate is too dry and/or hot for comfort. It is also spelled aestivation.
  • fossorial - It burrows or digs.
  • Full Aquatic : Kura-kura yang ke darat hanya untuk berjemur dan/atau bertelor.
  • genus - A grouping by kind or class. Several united species makes a genus.
  • gravid - A female bearing eggs or embryos.
  • hemipenis - alat senggama pada reptil, kura jantan.
  • herbivore - Pemakan tumbuhan, vegitarian.
  • herpetile - Reptile dan amphibians.
  • herpetology - Ilmu Pengetahuan reptiles and amphibians.
  • Hibernate - Hibernasi. Melewatkan musim dingin dengan cara tidur.
  • Hi-Yellow - Warna kura-kura dimana warna kuning lebih terang dari normal.
  • hybrid - A crossbred animal. Anak dari 2 spesies yang berbeda.
  • Insectivore - Insect eater, subsists on insects.
  • intergrade - Animals that seem to blend characteristics of subspecies.
  • Jacobson's organ - An organ for detecting odor located in the roof of the mouth. The tongue delivers the odor. The nostrils connect to the lung or lungs.
  • Jenkel - Jenis Kelamin Kura-kura (Jantan, Betina, Unsex). Unsex berarti belum bisa atau belum tahu jenis kelamin kura-kura yang disebut.
  • keel - A ridge on a scale.
  • larva - the early form or first stage of an insect during its development.
  • lateral - Berhubungan dengan bagian samping.
  • Leucist atau leucistic - Kelainan pada warna kura-kura yang menyebabkan kura-kura berwarna putih
  • Melanism - Kebalikan dari albino. Kelainan pada warna kura-kura yang menyebabkan kura-kura berwarna dominan hitam.
  • metamorphosis - The change from a larval state to an adult state.
  • middorsal - Pertaining to the middle of the back.
  • midventral - Pertaining to the middle of the belly..
  • neotenic - Reaching sexual maturity while still in larval form; some salamanders.
  • neurotoxin - Racun yang menyerang sistem saraf.
  • nocturnal - Aktif pada malam Hari.
  • omnivore - Binatang pemakan tumbuhan dan daging.
  • Ongkir - Ongkos Kirim. Biaya yang dikenakan dalam pengiriman kura-kura dari penjual ke pembeli
  • oviparous - Binatang yang bereproduksi dengan cara mengeluarkan telor.
  • ovoviviparous - Binatang yang bereproduksi dengan cara menyimpan telor di dalam badannya sampai anaknya lahir.
  • pectines - comb untuk sensor yang terlihat pada bagian bawah scorpions (kalajengking).
  • Plastron - Tempurung bagian bawah Kura-kura.
  • poikilothermal - Term used for variable temperature cold-blooded animals.
  • posterior - Pertaining to the rear.
  • posterioventral - Pertaining to the rear portion of the lower surface.
  • prehensile tail - Capable of grasping or wrapping with the tail.
  • Race - Subspecies.
  • Rostral (tanduk) - tanduk di sekitar hidung.
  • Gambar pengukuran Straight Carapace Length pada kura-kuraSCL - Straight Carapace Length. Digunakan dalam sistem pengukuran panjang kura-kura. Metodenya adalah mengukur panjang bagian tempurung (dari bagian kepala sampai ekor) kura-kura secara horizontal (tidak mengikuti kontur tempurung). Lihat Gambar.
  • Scute/scutum - sisik bagian luar yang keras. Pada tempurung bagian atas kura-kura maupun sisik bawah ular. Lebih dari 1 scute = scutes
  • Semi Aquatic - Lebih sering di air daripada di darat.
  • semi-aquatic - Able to live on both land and water; some turtles and frogs.
  • species - One or more animals which closely resemble one another. A group of them together forms a genus.
  • supratympanal - Positioned above the tympanum (external eardrum).
  • tarsal Spur - A spur found on the back of the rear feet on male Veiled chameleons for use in breeding.
  • taxonomy - Ilmu klasifikasi tumbuhan dan hewan.
  • Terrapin - Kura-kura air tawar (bukan kura laut).
  • terrarium - The cage or container for keeping reptiles and amphibians.
  • Terrestrial - Hidup di darat. Kura-kura darat.
  • Thermoregulate/Termoregulasi - Mengatur suhu badan. Kebanyakan reptil (termasuk kura-kura) tidak mampu menghasilkan kalor untuk badannya sendiri sehingga mereka bergantung pada sumber panas lain.
  • toxin/toksin - Beracun.
  • tympanum - The external eardrum.
  • venom - Racun yang dihasilkan oleh binatang.
  • vent - Anus, bagian pada cloaca yang terbuka ke luar.
  • ventral - berhubungan dengan bagian bawah atau yang lebih bawah.
  • viquarium - Tempat memelihara reptilian dan binatang amfibi.
  • vivipar - membawa dan melahirkan anak.
  • WC  Wild Captured. Kura-kura yang ditangkap dari alam (Sebisa mungkin jangan dibeli).

 sumber : http://kura-kura.emilights.com/bahasa-kura-kura.htm

Radiata Tortoise (Astrochelys radiata)

Radiata Tortoise

Kura-kura Radiata merupakan sebuah spesies dari family Testudinidae. Kura-kura ini dapat ditemukan di selatan pulau Madagaskar. Di alam liar radiata merupakan kura-kura pemakan tumbuh-tumbuhan atau herbivora 80-90% makanannya merupakan rumput dan sisanya adalah buah-buahan dan kaktus. Makanan favorit dari kura-kura ini adalah kaktus opuntia. Kura-kura ini hidup pada suhu sekitar 29 sampai 33o C. Kura-kura radiata ini dapat hidup hingga 188 tahun.

Klasifikasi kura-kura radiata sebagai berikut:
Kingdom: Animalia
Pilum: Chordata
Klas: Sauropsida
Ordo: Testudines
Subordo: Cryptodira
Famili: Testudinidae
Genus: Astrochelys
Species: Astrochelys radiata


ANATOMI DAN MORFOLOGI
Kura-kura ini dapat tumbuh hingga 16 inci atau sekitar 41 cm (karapas) dan dengan berat mencapai 35 pon atau sekitar 16 kg. Kura-kura Radiata termasuk salah satu kura-kura paling indah di dunia. Bentuk dasar dari kura-kura ini mempunyai karapas yang tinggi, kepala tumpul dan kaki mirip gajah. Kaki dan kepala berwarna kuning kecuali corak hitam yang berukuran variatif di atas kepala.

Kerapas kura-kura mempunyai paduan warna kuning dan hitam. Warna kuning pada kerapas memancar dari pusat masing-masing cangkang yang membentuk pola bintang tetapi mempunya pola yang lebih halus dan rumit jika dibandingkan dengan pola pada indian star. Pola pancaran pada kura-kura radiata lebih elegan dan mempunyai karapas yang lebih halus. kura-kura ini mempunyai sedikit dimorfisme seksual. Dimana kura-kura jantan mempunyai ekor yang lebih panjang.

DAERAH PERSEBARAN
Persebaran alami dari kura-kura ini hanya di bagian selatan dan barat daya dari pulau Madagaskar. Mereka lebih memilih daerah yang kering, padang kaktus dan hutan bagian selatan Madagaskar.

PERKEMBANGBIAKAN
Jantan siap kawin kurang lebih ukuran 12 inci atau sekitar 31 cm sedangkan betina mempunyai ukuran yang sedikit lebih besar. Ciri-ciri jantan yang siap kawin biasanya dengan mengangguk-angukan kepala dan mengendus kaki belakang dan kloaka betina. Dalam beberapa kasus jantan mengangkat betina dengan cangkang depannya untuk menghindari betina menjauhinya.

Betina dapat menghasilkan 3 sampai 12 telur yang dipendam dalam tanah dengan kedalaman sekitar 15 sampai 20 cm. Masa inkubasi cukup sekitar 5 sampai 8 bulan. Kura-kura yang baru menetas berukuran 3 sampai 4 cm.

PERAWATAN
Kura-kura ini mempunyai sifat yang unik, jadi untuk perawatannya gampang-gampang susah. Berikut ini cara merawat radiata menurut pengalaman saya dan dari beberapa referensi.
1. substrat sebisa mungkin menggunakan tanah yang kering. Karena pada dasarnya hewan ini senang dengan tempat-tempat yang kering. Selain itu radiata juga membutuhkan kandungan mineral yang didapatkan dengan memakan tanah.
2. sebaiknya pada pagi sampai sore kura-kura dilepas dan dijemur ditempat yang aman dan jangan lupa diberi tempat untuk berteduh. Dan untuk sore sampai pagi sebaiknya di masukkan dikandang/akuarium dan diberi lampu untuk menghangatkan kura-kura.
3. makanan yang diberikan diusahakan bervariasi. Sayuran yang dapat diberikan misalnya: sawi, wortel, sawi daging, bunga sepatu, kaktus opuntia, dll. Sedangkan buah-buahan yang dapat diberikan misalnya: mangga, strowberry, pepaya, melon, alpukat, dll. Selain itu dapat juga diberi pelet khusus tortoise sebagai selingan. Untuk pemberian makan dan minum dapat dilakukan pada pagi dan sore hari.
4.  sehabis dijemur sebaiknya kura-kura di bersihkan dengan air bersih sebelum dimasukkan kedalam kandang.
5. kandang sebaiknya dibersihkan minimal 2 hari sekali.