Jumat, 11 Januari 2013

Gagal Selamatkan Kura-kura, Inilah Ancaman untuk Washington

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Tiga kelompok pecinta lingkungan hidup menuntut pemerintah AS karena apa yang mereka katakan sebagai kegagalan Washington untuk melakukan tindakan darurat guna menjamin kelangsungan hidup kura-kura laut loggerhead yang terancam punah.
"Kura-kura laut loggerhead termasuk di antara spesies laut yang terancam dan telah mengalami kemerosotan mengkhawatirkan dalam beberapa tahun belakangan," demikian antara lain isi tuntutan hukum di Kabupaten Distrik AS di Northern District, California.

Tuntutan itu mengatakan kura-kura laut loggerhead sudah terdesak hingga ke ambang kepunahah dan pemerintah telah gagal mematuhi tenggat yang ditetapkan dalam Endangered Spesies Act untuk membuat daerah perlindungan atau "habitat kritis" buat populasi kura-kura laut loggerhead.

Tuntutan tersebut, yang diajukan oleh Center for Biological Diversity, Oceana Inc dan Turtle Island Restoration, mengutip kerusakan atau kemerosotan habitat bersarang dan mencari makan, polusi termasuk tumpahan minyak, perubahan iklim serta naiknya permukaan air laut di antara ancaman lain bagi penyintasan jangka panjang kura-kura laut.

"Kura-kura laut loggerhead menghadapi banyak ancaman yang berlangsung di perairan di lepas pantai California dan Hawaii, di sepanjang beting di dasar laut lepas pantai timur dari Cape Cod Bay, Massachusetts, sebelah selatan Florida dan Teluk Meksiko," kata tuntutan itu sebagaimana dikutip Reuters. Juru bicara pemerintah tak bersedia mengomentari tuntutan tersebut.

Keluhan hukum itu mengatakan "penangkapan secara tidak sengaja, luka dan kematian akibat armada penangkapan ikan komersial" menimbulkan bahaya lain yang jelas bagi kura-kura laut loggerhead.

Dari tujuh spesies kura-kura laut, enam ditemukan di perairan AS. Hewan melata laut itu kebanyakan hidup di samudra dan seringkali melakukan perjalanan jauh, tapi kura-kura betina dewasa kembali ke daratan untuk bertemus di sepanjang pantai.

Pantai Florida memiliki populasi bersarang terbesar kura-kura loggerhead di Amerika Serikat, tapi menghadapi ancaman yang meningkat dari pengembangan pantai.
Menurut data dari Center for Biological Diversity, kura-kura laut loggerhead Pasifik Utara, telah memperlihatkan kemerosotan populasi paling mengejutkan dalam beberapa tahun belakangan. Hewan itu bersarang di Jepang, dan menyeberangi Pasifik untuk mencari makan di sepanjang pantai Southern California dan Meksiko. Populasi hewan tersebut telah merosot sampai sedikitnya 80 persen selama satu dasawarsa belakangan.

Tergugat dalam tuntutan itu meliputi National Marine Fisheries Service dan US Fish and Wildlife Service. "Lembaga tersebut melucuti dari spesies sangat terancam ini perlindungan hukum penting --yang sangat penting bagi pelestarian dan pemulihannya-- terutama mengingat dampak negatif yang berlanjut dari perubahan iklim serta penangkapan ikan komersial, yang meliputi penggunaan jaring panjang dan kapal pukat," demikian isi tuntutan hukum itu.


Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: Antara

Senin, 07 Januari 2013

Leopard Tortoise (Geochelone pardalis)

Geochelone pardalis
Kura-kura Leopard  atau biasa dikenal dengan kura-kura pardalis merupakan kura-kura yang besar dan mempunyai warna yang menarik. Kura-kura ini dapat ditemukan di Afrika Timur dan Selatan, dari Sudan ke Cape Selatan. Kura-kura ini merupakan satu-satunya anggota dari genus Stigmochelys. Namun kura-kura ini dulu termasuk dari genus Geochelone.Kura-kura ini menyukai tempat-tempat yang kering, namun kadang-kadang mereka juga ditemukan di daerah yang basah. Pada saat suhu sangat panas ataupun sangat dingin kura-kura ini biasanya mencari tempat perlindungan di lubang-lubang hewan lain. Begitu juga saat membuat sarang untuk bertelur pada lubang-lubang tersebut karena kura-kura ini tidak bisa menggali. Hal tersebut tidak mengherankan karena mereka hidup di daerah padang rumput. Kura-kura ini juga dapat hidup hingga 80 sampai 100 tahun.

TAKSONOMI DAN ETIMOLOGI
Namanya adalah kombinasi dari dua kata Yunani. Stigma yang berarti "tanda" atau "titik" * dan Chelone (Χελωνη) yang berarti "kura-kura". Spesifik nama pardalis adalah dari kata Latin yang berarti pardus "macan tutul" dan mengacu pada bintik mirip macan tutul pada shell kura-kura.

DESKRIPSI
Kura-kura ini adalah kura-kura terbesar ke-empat di dunia. Ukuran kura-kura ini dapat mencapai hingga panjang 45 inchi atau 1,15 meter. Memiliki karapas yang tinggi dan scutes berbetuk piramida yang tidak biasa seperti kura-kura lainnya. Kulit dan latar belakang berwarna kuning krem dan karapas ditandai dengan bintik-bintik hitam atau bahkan garis-garis. Setiap individu mempunyai tanda yang unik.

KEBIASAAN
Kura-kura leopard adalah herbivora. Mereka berperilaku defensif dan sangat jarang bertingkah offensif. Mereka akan memasukkan kaki dan kepala ke dalam tempurung bila dirasanya ada bahaya. Pada saat itu kura-kura ini biasanya mendesis. Mungkin karena ruang udara dalam paru-paru menyempit akibat kepala dan kakinya yang ditarik ke dalam tempurung.

ADAPTASI
Seperti kura-kura pada umumnya kura-kura ini dapat menarik kepala dan kaki ke dalam karapas. Dan seperti kura-kura lainnya mulut mereka adalah paruh. Mereka ahli dalam memanjat terlebih kura-kura muda.

PEMELIHARAAN 
Pardalis jenis yang mungkin agak sulit untuk dipelihara dan sangat tidak direkomendasikan untuk pemula. Daya tahan tubuh pardalis merupakan yang paling lemah dan mudah sekali terkena serangan penyakit infeksi saluran pernafasan. Sering dijumpai kasus kematian mendadak pada tortoises, terutama pada leopard pardalis ini. 
Dalam pemeliharaaan pardalis ini, usahakan kondisi kandang selalu kering, dengan kelembaban yang sangat rendah. Ini Mutlak dibutuhkan untuk menjaga kesehatan leopard tortoise. Suhu kandang usahakan berkisar antara 29'-32'C.

Asupan makanan yang dibutuhkan pada pemeliharaan umum sepeerti : caisim, pakchoi, wortel, fumak, siomak dan buah - buahan untuk memenuhi kebutuhan mineral dan gizi pardalis tersebut.